Sementara itu, penyelam terus berupaya mengambil perekam penerbangan dari Laut Jawa. Kotak hitam sudah ditemukan pada hari Minggu. “Tapi pertama-tama kita perlu membersihkan puing-puing yang tajam dan bisa membahayakan penyelam,” kata juru bicara Angkatan Laut. Data dari perekam penerbangan akan membantu pihak berwenang menemukan penyebab kecelakaan.
Ada kesedihan yang luar biasa di Indonesia. Banyak orang mengungkapkan kekecewaan mereka di media sosial dan menyatakan belasungkawa kepada orang yang mereka cintai menggunakan tagar # PrayForSJ182 (Pray for flight SJ182). Banyak anggota keluarga yang telah lama mengharapkan keajaiban dan menunggu informasi di pusat krisis bandara.
Penyebab kecelakaan itu masih belum jelas. Namun, ini adalah musim hujan di Indonesia. Pesawat terlambat berangkat karena hujan lebat.
Menurut data dari layanan Internet Swedia Flightradar24, pesawat kehilangan ketinggian lebih dari 3.300 meter dalam satu menit sekitar empat menit setelah lepas landas. Lalu dia menghilang. Nelayan kemudian melaporkan mendengar ledakan dan melihat puing-puing serta bahan bakar di sekitar perahu mereka. Kecelakaan itu terjadi antara Pulau Laki dan Pulau Lancang di lepas pulau utama Jawa.
Sriwijaya Air didirikan pada tahun 2003. Layanan ini terutama mencakup rute domestik di negara kepulauan Indonesia, tetapi juga menawarkan rute internasional ke Malaysia, misalnya.
© dpa-infocom, dpa: 210111-99-976062 / 6