6 Update Perang di Gaza: Hizbullah Incar Israel, AS Mulai Diplomasi – SAMOSIR News

6 Update Perang di Gaza: Hizbullah Incar Israel, AS Mulai Diplomasi – SAMOSIR News

Serangan dari Lebanon oleh kelompok bersenjata Hizbullah dan serangan Israel di Gaza menjadi perhatian utama dalam perkembangan terbaru dalam perang antara Israel dan Hamas. Kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, menyerang pos pengamatan Israel dengan 62 roket sebagai tanggapan atas pembunuhan wakil ketua Hamas. Serangan tersebut meningkatkan ketegangan antara Lebanon dan Israel. Sementara itu, serangan Israel di Gaza telah menewaskan 22.600 orang dan menghancurkan daerah kantong padat penduduk yang dihuni oleh 2,3 juta orang.

Di tengah konflik ini, upaya diplomatik dilakukan oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa untuk menghentikan dampak perang Gaza agar tidak meluas ke Lebanon, Tepi Barat, dan jalur pelayaran Laut Merah. Diplomasi AS juga dilakukan untuk mencegah konflik tersebut meluas secara regional. Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, bertemu dengan pemimpin Turki dan Yunani untuk meredakan ketegangan di Timur Tengah.

Situasi di Gaza semakin memprihatinkan. Daerah tersebut mengalami kelaparan, dengan tingkat kerawanan pangan tertinggi yang pernah tercatat. Penyakit menular juga menyebar di tempat penampungan yang penuh sesak dan selokan meluap. Lebih dari 1,1 juta anak di Gaza terancam dalam “siklus mematikan.” Kementerian Kesehatan Gaza meminta bantuan dari lembaga internasional untuk membantu rumah sakit Al-Shifa dengan pasokan obat-obatan, bahan medis habis pakai, dan bahan bakar. Rumah sakit tersebut hampir tidak berfungsi sejak pertengahan November.

Jumlah korban jiwa juga terus bertambah. Sudah lebih dari 22.600 warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel selama tiga bulan terakhir, dan hampir 58.000 orang terluka. Gaza bahkan menjadi “tidak dapat dihuni” menurut PBB. Dalam konteks ini, masa depan Gaza menjadi perhatian selanjutnya. Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Hussein al-Sheikh, menyatakan bahwa masa depan Gaza ditentukan oleh rakyat Palestina, bukan Israel. PLO menentang rencana pembangunan Gaza pasca perang dari politisi dan pemimpin pendudukan Israel. Namun, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menguraikan rencana mengenai apa yang mungkin terjadi setelah perang. Militer Israel akan mempertahankan kebebasan bertindak operasional di Gaza dan tidak akan ada kehadiran warga sipil Israel di Gaza setelah tujuan perang tercapai.

READ  Trump menerbitkan pesan pertamanya di tiruan Twitter-nya

Perkembangan terbaru dalam perang antara Israel dan Hamas serta dampaknya terhadap Gaza terus menjadi fokus perhatian publik. Upaya diplomatik dan bantuan internasional menjadi harapan untuk menghentikan konflik yang semakin merusak dan memprihatinkan.

Written By
More from Lukman Haq
Menteri Pertahanan China Ancam Perang
Taiwan menganggap dirinya independen, sementara Beijing menganggapnya sebagai provinsi. Dalam hal perpisahan...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *