Sekitar lima puluh paus pilot terdampar di ujung Pulau Selatan Selandia Baru. Hewan-hewan itu memasuki perairan dangkal di Farewell Spit Headland dan sembilan dari mereka mati, kata Otoritas Konservasi Negara Pasifik. Banyak pembantu yang bertugas untuk mendinginkan paus sampai air pasang, lapor penyiar Radio New Zealand.
Alasan landasan tersebut masih bisa diperdebatkan
Mengapa mamalia laut hitam, hingga delapan meter terdampar, masih belum jelas. Sepertinya ini pertama kalinya bagi grup. Hewan-hewan itu tidak menunjukkan lecet, lapor saluran TV Amanda Harvey.
Insiden seperti itu lebih sering terjadi
Ilmuwan masih mencoba mencari tahu mengapa insiden seperti itu lebih sering terjadi di Farewell Spit, katanya. Menurut satu teori, ini mungkin karena air di sana sangat dangkal, yang mengganggu biosonar, ekolokasi hewan. Pada Februari 2017, antara 600 dan 700 paus terdampar di sana, 250 di antaranya mati.
Paus pilot baru-baru ini kandas di Indonesia.
Beberapa hari yang lalu, setidaknya 46 paus pilot terdampar di pantai Indonesia. Sebagian besar hewan dengan panjang hingga tujuh meter telah mati di Pulau Madura di timur pulau utama Jawa, kata Gubernur Provinsi Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Sangat sedikit paus berwarna abu-abu gelap yang bisa dibebaskan dan dibawa kembali ke lepas pantai. Penyebab pembumian besar-besaran masih belum jelas.
“Pencinta kopi. Kutu buku alkohol yang ramah hipster. Pecandu media sosial yang setia. Ahli bir. Perintis zombie seumur hidup.”