Jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza telah mencapai angka yang mengkhawatirkan. Menurut laporan terbaru dari Kementerian Kesehatan Gaza, sedikitnya 21.110 orang telah tewas dalam serangan-serangan tersebut. Selain itu, 55.243 orang lainnya mengalami luka-luka akibat rentetan serangan yang terus berlanjut.
Dalam 24 jam terakhir, tercatat bahwa 195 orang tewas dan 325 orang terluka akibat serangan Israel yang tak henti-hentinya. Pasukan militer Israel terus menyerang Jalur Gaza melalui darat, laut, dan udara, meningkatkan ketakutan dan risiko bagi masyarakat setempat.
Upaya penyelamatan dan pertolongan bagi korban sipil terhambat oleh pemadaman telekomunikasi di Jalur Gaza. Tanpa akses yang memadai, sangat sulit untuk mencapai para korban dan memberikan pertolongan yang cepat dan efektif.
Serangan ini merupakan respons dari Israel atas serangan yang dilancarkan oleh Hamas pada bulan Oktober lalu. Konflik ini telah merenggut nyawa sekitar 1.200 orang, yang sebagian besar adalah warga sipil. Lebih dari 240 orang juga masih belum bisa melepaskan diri dari penyanderaan dalam konflik ini.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bersumpah untuk memberikan serangan berkekuatan besar-besaran guna memusnahkan Hamas. Namun, Israel juga mengklaim telah melakukan segala upaya untuk melindungi warga sipil di Jalur Gaza dan menyalahkan Hamas atas semua bahaya yang mereka hadirkan.
Amerika Serikat, sebagai sekutu dekat Israel, terus mendorong negara tersebut untuk membatasi serangan yang menyebabkan kematian warga sipil. Upaya ini tampaknya masih belum berhasil, mengingat jumlah korban yang terus meningkat.
Di tengah situasi yang tegang, sebuah iklan dari merek Zara yang dianggap memiliki sindiran terhadap konflik di Gaza telah ditarik. Iklan tersebut dinilai sebagai tindakan yang tidak sensitif dan tidak tepat dalam menghadapi situasi yang sedang terjadi.
“Organizer. Devoted music enthusiast. Pop culture pioneer. Coffee practitioner.”